Isu-isu sosial kota
Isu sosial ialah perkara yang mempengaruhi kebanyakan
atau kesemua anggota masyarakat,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dan dianggap sebagai masalah, kontroversi yang berkaitan dengan nilai moral,
atau kedua-duanya. Ia termasuk persoalan kemiskinan, keganasan, pencemaran, ketakadilan, penindasan hak asasi
manusia, diskriminasi,
dan jenayah, selain daripada keguguran, perkahwinan homoseksual, kawalan senjata api, dan pergolakan antara
penganut sesuatu agama dengan penganut agama yang lain.
Isu sosial berkait dengan struktur masyarakat, termasuk konflik kepentingan antara anggota komuniti, dan berada di
luar kawalan mana-mana individu.
Untuk mengatasi masalah isu sosial kota maka di
berlakukanlah system keberlanjutan dimana keberlanjutan menurut komisi
Brutland(1987) merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengkompromikan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
unsur keberlanjutan adalah linkungan, ekonomi dan social
sedangkan isu-isu social yang terjadi di hampir semua Negara
adalah pemerataan/keadilan social, kepadatan dan kesemrawutan, kemiskinan,
tunawisma, minioritas, wanita, pemuda, lansia, keamanan, dan masyarakat
berkebutuhan khusus.
- Pengaruh kesenjangan social terhadap kota.
Manusia menjalani kehidupan di dunia
ini tidaklah bias hanya mengandalkan dirinya sendiri dalam artian butuh
perhatian dan bantuan orang lain, maka dari itu manusia disebut sebagai makhluk
social.
Oleh karena itu,kehidupan bermasyarakat
hendaklah menjadi sebuah pendorong atau sebuah kekuatan untuk mencapai
kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan di desa maupun kehidupan di kota.
Tentu itulah harapan kita bersama. Tapi fenomena apa yang kita saksikan
sekarang ini jauh dari harapan dan tujuan pembangunan nasional Negara ini,
kesenjangan social yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
Situasi kota yang padat memaksa warga
kota untuk bergerak lebih dinamisuntuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Masalah diperkotaan adalah pertambahan
penduduk yang tidak terkendali, tingkat kesadaran masyarakat dan kepedulian
masyarakat kota terhadap lingkungan disekitar itu, diamana dia yang buat maka
dialah yang berkuasa dan yang lemah pasti akan tertindas. Tidak ada lagi yang
namanya tepo seliro.tejadilah kesenjangan social yang mengakibatkan
ketidakseimbangan dalam sector perkotaan, diaman orang hanya akan memperdulikan
dirinya sendiri dan tidak memperdulikan orang lain lagi.
Kesenjangan social adalah jarak yang
terjadi ditengah-tengah masyarakat disebabkan oleh perbedaan status social
maupun status ekonomi. Selain factor pendidikan, factor utama adalah dari segi
ekonomi yang menyebabkan kesenjangan social antara masyarakat.
Banyak orang kaya memandang lemah
kepada orang golongan bawah, apalagi jika orang itu miskin atau kotor,
jangankan menolong, melihat saja enggan.disaat banyak anak-anak jalanan yang
tidak punya tempat tinggal dan tidur di jalanan, namun masih banyak orang-orang
yang berleha-leha tidur di hotel berbintang. Banyak orang diluar sana kelaparan
dan tidak bias member makan kepada anaknya tapi banyak pula orang kaya yang
sedang asyik menyantap berbagai makanan enak yang harganya mahal.
Hal ini tentu sangat berpengaruh
terhadap perkembangan kota. Bagaimana kota bias maju jika masalah sekecil ini
tidak bias diatasi. Anak jalanan tidur dimana-mana, gelandangan dimana-mana,
tentu fenomena ini mempengaruhi unsure estetis estetis dari sebuah kota.
Dualism si kaya dan si miskin memang
akan selalu ada mendampingi kehidupan manusia namun idealnya seharusnya ada
interaksi antara keduanya sehingga akan timbul harmonisasi social ekonomi yang
baik. Namun kenyataanya di negeri ini si kaya dan si miskin terdikotomi dalam
kasta social kaku yang memisahkan mereka. Sejak orientasi pembangunan yang
terlibat pada konsep trickle down effect diaplikasikan ke orde baru,
ketimpangan structural terjdi akibat pembangunan yang tidak merata. Sejak saat
itulah kesenjangan social yang signifikan tercetus.
Sekarang tinggal pemerintah kota
sendiri bangaimana mau menanganinya. Apakah kota tersebut mau dijadikan kota
komersial, kota budaya, atau kota industry sehingga karakteristik kota tersebut
ada. Kota dianggap dapat memenuhi kebutuhan semua orang karena berbeda dengan
desa.
kutipan dari :
Fahmidin,S.T,.MArch
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking